Al-Qur’an adalah mukjizat Rasulullah ﷺ yang paling penting dan paling besar. Allah swt menurunkan ayat demi ayat, kalimat demi kalimat Al-Qur’an, yang berisi panduan dan petunjuk menjalani hidup. Tidak ada keraguan ataupun kesalahan sedikitpun didalamnya. Bahkan hingga saat ini dan seterusnya sampai hari kiamat Al-Qur’an akan tetap dan tidak ada yang mampu mengubahnya. Tidak ada pula yang dapat membuat sebuah kalimat yang mendekati Al-Qur’an.
Seperti yang telah tercantum dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 2 :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Artinya : Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (Q.S Al-Baqarah[2]:2)
Dan juga pada surat Al-Hijr ayat 9 :
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S Al-Hijr[15]:9)
Selama kita hidup, petunjuk hidup kita berasal dari Al-Qur’an. Bukan hanya sebagai petunjuk hidup, Al-Qur’an juga penolong, penenang hati, dan sahabat bagi siapapun yang membaca dan mempelajarinya. Dan juga barangsiapa yang mencintai Al-Qur’an, ia akan mendapat syafaat di yaumul akhir kelak.
“Bacalah Al-Qur’an, maka sesungguhnya ia akan datang di hari kiamat memberi syafaat kepada pembacanya.” (HR Muslim no. 804)
Mukjizat Rasulullah selanjutnya yaitu bisa membelah bulan. Rasulullah ﷺ pernah ditantang oleh orang-orang kafir Quraisy untuk membelah bulan dengan alasan setelahnya mereka akan beriman kepada Allah swt dan Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah berdo’a kepada Allah agar bulan terbelah. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, ia berkata:
“Bulan terbelah menjadi dua bagian di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Saksikanlah!’” (HR. al-Bukhari 3437 dan Muslim 2800).
Dalam riwayat lain juga dari Anas, ia berkata
“Beliau perlihatkan kepada mereka bulan terbelah. Sampai mereka lihat Hira (nama tempat) di antara keduanya.” (HR. al-Bukhari 3655).
Tetapi setelah ditunjukkannya kebesaran Allah di hadapan Orang-orang kafir Quraisy, mereka tidak beriman sesuai janji mereka dan tetap dalam kesesatan, kebodohan dan kesombongan.
Peristiwa ini di abadikan dalam surat Al-Qamar ayat 1-2
“Hari Kiamat makin dekat dan bulan terbelah, Jika mereka (kaum musyrik Makkah) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus-menerus.”
Dalam Tafsir Ibnu Katsir, diterangkan bahwa ayat mengenai terbelahnya bulan di surat Al Qomar menggambarkan sikap kaum kafir Quraisy yang terus mendustakan Nabi Muhammad SAW dan dakwahnya. Sesungguhnya, telah datang kepada mereka beberapa kisah yang di dalamnya terdapat peringatan atas kekafiran. Mahabenar Allah yang telah mengutus Rasulnya.
Dikisahkan Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya hendak melaksanakan sholat Ashar berjamaa’ah, akan tetapi mereka terkendala dengan terbatasnya air untuk wudhu’. Hanya tersedia bejana berisi air yang pasti tak mungkin digunakan untuk seluruh orang saat itu. Akhirnya sisa air itu diberikan kepada Rasulullah dahulu untuk berwudhu. Kemudian Rasulullah memasukkan tangannya kedalam bejana itu dan menyuruh semua orang untuk berwudhu menggunakan air itu.
Dari Anas bin Malik RA, dia mengatakan mengatakan: "Aku melihat Rasulullah SAW ketika waktu Ashar, beliau berada di dekat pasar Madinah, telah tiba dan orang-orang sedang mencari air wudhu, namun mereka belum mendapatkannya. Lantas dibawakan air wudhu kepada Rasulullah SAW maka Rasulullah SAW meletakkan tangannya ke dalam bejana tersebut. Beliau pun memerintahkan orang-orang untuk berwudhu darinya. Anas berkata: Aku melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau (Nabi SAW), sehingga mereka berwudhu sampai orang yang terakhir." Anas ditanya, berapa jumlah mereka ketika itu. Anas menjawab, "Kurang lebih 300 orang." (HR Muslim).
Pada zaman Nabi, Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya pernah mengalami kelaparan. Saat itulah, Rasulullah SAW mengeluarkan mukjizatnya yang dapat memperbanyak makanan.Kisah mukjizat Nabi Muhammad SAW dikisahkan oleh Jabir bin Abdillah. Diceritakan bahwa saat itu, Nabi Muhammad SAW bersama dengan para sahabat dan warga kota Madinah sedang menggali parit atau disebut khandaq.
Kemudian ada dua sahabat Nabi yang kelaparan, sebab sudah tiga hari tidak ada makanan. Mereka berdua pun menyiasati dengan mengikat batu besar menggunakan tali di perut-perut masing-masing.
Cara itu dilakukan agar perutnya tertekan sehingga rasa lapar tidak begitu terasa. Dua sahabat tersebut pun mengatakan kepada Nabi Muhammad SAW, "Ya Rasulullah, kamu lapar sudah tiga hari tidak makan,".
Selama ini, mereka hanya minum air dan beberapa butir kurma. Jika tidak ada kurma, mereka pun hanya minum air saja. Mereka pun mengangkat baju dan memperlihatkan perut mereka yang diikat tali dan batu kepada Nabi Muhammad SAW.
Tak disangka Nabi Muhammad SAW pun melakukan hal yang sama. Bahkan jumlah batu yang diikat di perut sedikit lebih banyak. Saat itu, sahabat Nabi Jabir bin Abdillah ra melihat kejadian tersebut. Jabir merasa sedih melihat Nabi Muhammad SAW kelaparan. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk minta izin ke Nabi untuk pulang menemui istrinya, "Ya Rasulullah izinkan lah aku pulang ke rumah istri," ujarnya.
Tanpa bertanya, Rasulullah SAW pun mempersilakan Jabir untuk pulang. Ketika sampai di rumah, Jabir menceritakan kepada istrinya tentang Nabi Muhammad SAW yang kelaparan.
Jabir bertanya kepada istrinya apakah ada makanan lebih untuk diberikan kepada Nabi? istrinya pun menjawab bahwa tidak ada sisa makanan, kemudian istrinya memberi ide untuk menyembelih anak kambing peliharaan Jabir "Sembelihlah anak kambing, nanti saya akan buatkan kari dan roti dari satu sak gandum. Ajaklah Rasulullah SAW dengan tiga dan empat orang untuk makan bersama," ujar istri Jabir.
Istri Jabir tidak menyarankan untuk mengundang banyak orang karena makanannya pasti tidak cukup. Hal itu pun langsung disampaikan oleh Jabir kepada Nabi Muhammad SAW. Namun, Nabi Muhammad SAW justru melakukan hal tak terduga.
Beliau naik ke atas batu, dan memberi pengumuman kepada semua khandaq dan masyarakat kota Madinah untuk mendatangi jamuan makan di rumah Jabir. Jabir pun terheran.
Lalu Rasulullah SAW berperan kepada Jabir, "Pulanglah dan temui istrimu dan jangan kalian sentuh makanan tersebut," ujar Nabi Muhammad SAW.
Jabir pun menyampaikan pesan tersebut kepada sang istri. Kemudian ada sebanyak 1.000 orang yang datang ke rumah Jabir, termasuk Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
Nabi Muhammad SAW langsung mendoakan makanan tersebut. Kemudian ia meminta para perempuan untuk membuat roti dan adonan gandum. Ia juga menugaskan Jabir untuk mengatur para tamu.
Sementara Nabi Muhammad SAW sendiri yang akan menyendokkan kari kambingnya. Mukjizat Rasulullah SAW langsung terlihat. Adonan roti diambil sedikit demi sedikit tidak berkurang.
Ketika diambil satu cuil, maka adonan roti itu kembali seperti semula. Begitu pun dengan kari kambing yang disendokkan oleh Nabi Muhammad SAW. Subhanallah, sungguh menakjubkan mukjizat Rasulullah SAW
Mukjizat selanjutnya adalah peristiwa Isra’ Mi’raj. Mukjizat satu ini berkaitan erat dengan perintah Allah SWT untuk melaksanakan sholat 5 waktu. Pada suatu malam, Nabi Muhammad SAW dijemput oleh malaikat Jibril dan pergi menuju Masjidil Haram. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Sidratul Muntaha.
Selama perjalanan ke sidratul muntaha, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan beberapa nabi pada setiap lapisan langit. Seperti Nabi Idris di Langit ke-4, Nabi Musa di Langit ke-7, dan lainnya. Saat berada di Sidratul Muntaha, Allah swt memerintahkan sholat 50 kali dalam sehari. Kemudian Rasulullah SAW hendak turun kembali ke bumi, tetapi Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW kembali ke Allah dan minta untuk diringankan. Sebab, Nabi Musa mengetahui kaum-kaumnya Nabi Muhammad SAW tidak akan mampu menyanggupinya. Setelah beberapa kali bernegosiasi, akhirnya perintah Sholat menjadi hanya 5 kali sehari.
Masih banyak sekali mukjizat Rasulullah SAW yang belum tertulis disini. Namun dengan sedikit tulisan diatas semoga selalu menambah iman kita kepada Allah dan Rasulnya, dan menambah kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Allahumma shalli`alaa Muhammad, wa `alaa aali Muhammad. Wassalamualaikum wr. wb